Perpustakaan Universitas Advent Indonesia

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesia Bahasa Jepang Melayu Persia Russian Thai Turkish Urdu

Search by:

All Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Text

Pemimpin Gereja, Moratorium Organisasi Gereja, dan HAM.

Nuh, Nuhrison M. - Personal Name;

Prinsip ekumenis secara mendasar diletakkan oleh
Yesus sendiri dalam doanya (Yoh. 17). Dalam doa dan
spiritualitas kita bersatu. Untuk itu perlu terus dikembangkan
moment-moment kebersamaan pada aras spiritual, melalui
ibadah, doa, persekutuan bersama; sambil tetap mengakui dan
menghargai perbedaan dan keberagaman yang ada.
Akhirnya memang jemaat lokal yang harus menjadi
ujung tombak keesaan gereja. Sedapat mungkin semua usaha
dialogis terjadi pada aras lokal, serta melihatkan semua unsur
jemaat (anak sampai dewasa, anggota dan pejabat). Kesadaran
keesaan juga harus menjadi materi sentral dalam pembinaan
kepada umat. Dengan cara itu umat diberi dorongan,
pengertian dan motivasi untuk mengupayakan keesaan dan
kesatuan dalam konteks hidup mereka masing-masing. Di
jemaat lokal pulalah eksperimentasi keesaan bisa dikerjakan,
misalnya, pemberkatan nikah bersama, perjamuan kudus
bersama, pelayanan kasih bersama, persekutuan bersama dan
sebagainya. Dalam hal ini menarik apa yang dikemukakan
oleh Martin Conway, bahwa hubungan antarumat kristiani
akan melewati lima tahapan kritis:
1. Kompetisi, di mana setiap gereja melihat dirinya sendiri
sebagai pemegang kebenaran yang penuh dan pihak lain
sebagai rival yang keliru;2. Koeksistensi, di mana pengakuan mulai muncul, secara
tersurat maupun tersirat, bahwa gereja lain juga menjadi
wahana karya Allah;
3. Koperasi, di mana mulai tercipta kegiatan-kegiatan
bersama, walau terbatas;
4. Komitmen, di mana pengakuan timbal-balik sebagai mitra
dalam karya Allah berkembang serta munculnya cita-cita
dan tekad bersama untuk melangkah ke aras keesaan;
5. Persekutuan, di mana perbedaan dirayakan, pertikaian
dipulihkan, kesamaan paham diterima dengan baik.


Ketersediaan
76772322.1 NUH PLibrary Lantai 3Tersedia
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
322.1 NUH P
Penerbit
Jakarta 10340 : Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.., 2015
Deskripsi Fisik
263 hlm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-8739-49-8
Klasifikasi
322.1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2
Subyek
Philosophy
Ilmu Filsafat
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

You must be logged in to post a comment

Login Pustakawan
Fakultas
Fakultas Filsafat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Ekonomi
Fakultas Ilmu Keperawatan
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Teknologi Informasi

Pascasarjana
Program Magister Filsafat
Program Magister Manajemen

Akses Cepat

Penerimaan Mahasiswa Baru
Agenda Universitas
Modul Mahasiswa
Modul Dosen
Modul Orang Tua
UNAI Alumni
UNAI News
UNAI Journal
UNAI Library
Peta Kampus

a Seventh-day Adventist institution of higher education

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Jl. Kolonel Masturi No.288, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia 40559

© 2025 — Universitas Advent Indonesia

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer science, information & general works
  • Philosophy & psychology
  • Religion
  • Social sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied sciences
  • Arts & recreation
  • Literature
  • History & geography
Advanced Search